BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK

Berlaku sampai

00 0000


Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk menahan, melawan, dan menghentikan efek membinasakan dari obat antibiotik. Resistensi terjadi saat bakteri mengalami kekebalan dalam merespons antibiotik yang awalnya sensitif dalam pengobatan. Hal ini menyebabkan infeksi menjadi sulit untuk diatasi. Adanya resistensi menigkatkan biaya pengobatan, perpanjangan waktu rawat inap dan meningkatkan resiko kematian. Menurut WHO, angka kematian akibat resistensi antibiotik sampai dengan tahun 2014 diperkirakan sekitar 700.000 orang per tahunnya. Dengan cepatnya perkembangan dan penyebaran infeksi akibat mikroragnisme resisten, pada tahun 2050, estimasi angka kematian akibat resistensi antimiroba akan lebih tinggi dibandingkan dengan kematian akibat kanker. Bila hal ini tidak dapat diatasi, dapat buruk pada kesehatan, ekonomi, ketahanan pangan dan pembangunan global tidak bisa terhindarkan.

Apakah penyebab resistensi? Resistensi antibiotik disebabkan oleh beberapa hal yaitu: 

- Penggunaan antibiotik yang berlebihan.

- Ketidakpatuhan pasien dalam meminum antibiotik.

- Pengendalian infeksi yang buruk di rumah sakit.

- Lingkungan Kurang higienis dan sanitasi buruk.

- Perkembangan antibiotik baru yang membutuhkan waktu yang lama.

- Penggunaan antibiotik berlebihan pada peternakan dan budidaya ikan.

Apa yang harus kita lakukan? Untuk mencegah atau menghambat terjadinya resistensi antibiotik, kita harus bijak Dalam menggunakan antibiotik. Berikut adalah beberapa cara yang bis akita lakukan untuk mencegah resistensi antibiotik:

- Menggunakan antibiotik hanya berdasarkan resep dokter, masyarakat tidak boleh membeli antibiotik sendiri tanpa resep dari dokter.

- Tuntaskan dosis sesuai resep meskipun sudah merasa baik (konsumsi antibiotik sesuai aturan),

Menggunakan antibiotik sesuai rentang waktu yang direkomendasikan dokter dapat memastikan bahwa bakteri yang menginfeksi tubuh benar-benar mati. Menghentikan antibiotik lebih cepat dapat mengakibatkan bakteri masih hidup, sehingga dapat dengan mudah kembali menginfeksi.

- Jangan memberikan antibiotik kepada orang lain.

- Jangan menggunakan antibiotik milik orang lain hanya karena gejala yang dirasakan sama. 

Resistensi antibiotik juga dapat dicegah dengan mencegah terjadinya infeksi dengan cara mencuci tangan, hindari kontak dengan orang sakit dan lakukan vaksinasi ulangan (vaksinasi dewasa).

Bijak Dalam menggunakan antibiotik, gunakan antibiotik dengan bertanggungjawab dan berdasarkan rekomendasi dokter.


Sumber : 

Kemenkes RI, 2013. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta. Kemenkes RI.

https://farmalkes.kemkes.go.id/2016/04/pasien-cerdas-bijak-gunakan-antibiotik/

https://farmalkes.kemkes.go.id/2017/11/peningkatan-pelayanan-kefarmasian-dalam-pengendalian-resistensi-antimikroba-apoteker-ikut-atasi-masalah-resistensi-antimikroba/

Mariana, Nina, dkk. 2021. Gambaran Kuantitatif Antibiotik Berdasarkan Metode Defined Daily Dose di RSPI Sulianti Saroso Pada Januari-Juni 2019. Jakarta. Pharmaceutical Journal Of Indonesia.