7 ALASAN TIDAK PERLU KHAWATIR ATAS BERITA VAKSIN PALSU
1. Jika anak Anda mendapatkan imunisasi di Posyandu, Puskesmas dan Rumah
Sakit Pemerintah, vaksin disediakan oleh Pemerintah yang didapatkan
langsung dari produsen dan distributor resmi. Jadi vaksin dijamin asli,
manfaat dan keamanannya.
2. Jika anak Anda mengikuti program Pemerintah yaitu Imunisasi Dasar
Lengkap diantaranya Hepatitis B, DPT, Polio, Campak, BCG; pengadaanya
oleh Pemerintah didistribusikan ke Dinas Kesehatan hingga ke fasyankes.
Jadi dijamin asli, manfaat dan keamanannya.
3. Jika peserta JKN dan melakukan imunisasi dasar misalnya Vaksin BCG,
Hepatitis B, DPT , Polito dan Campak; pengadaan vaksin didasarkan pada
Fornas dan e-catalog dari produsen dan distributor resmi, jadi asli dan
aman
4. Ikuti program imunisasi ulang seperti DPT, Polio, Campak. Tanpa
adanya vaksin palsu, imunisasi ini disarankan (harus) diulang. Jadi bagi
yang khawatir, ikut saja imunisasi ini di posyandu & Puskesmas.
5. Diduga peredaran vaksin palsu tidak lebih dari 1% di wilayah Jakarta,
Banten dan Jawa Barat. Ini relatif kecil secara jumlah vaksin yang
beredar dan wilayah sebarannya.
6. Dikabarkan isi vaksin palsu itu campuran antara cairan infus dan
gentacimin (obat antibiotik) dan setiap imunisasi dosisnya 0,5 CC.
Dilihat dari isi dan jumlah dosisnya, vaksin palsu ini dampaknya relatif
tidak membahayakan.
7. Karena vaksin palsu dibuat dengan cara yang tidak baik, maka
kemungkinan timbulkan infeksi. Gejala infeksi ini bisa dilihat tidak
lama setelah diimunisasikan. Jadi kalau sudah sekian lama tidak
mengalami gejala infeksi setelah imunisasi dapat dipastikan aman. Bisa
jadi anak Anda bukan diimunisasi dengan vaksin palsu, tetapi memang
dengan vaksin asli.
Kesimpulannya:
1. Hati-hati itu harus, tapi berita vaksin palsu tidak perlu disikapi
berlebihan dan merasa khawatir yang tak beralasan. Maraknya berita tidak
mencerminkan maraknya fakta peredaran vaksin palsu.
2. Pemalsuan vaksin merupakan tindakan tidak berperikemanusiaan, karena
sama saja dengan sengaja membiarkan anak-anak tidak kebal atas penyakit
yang mematikan. Semoga pelakunya dihukum maksimal sesuai ketentuan
Undang-Undang.
3. Bicara barang palsu, barang apa sih yang tidak dipalsukan? Sepanjang
punya nilai ekonomi, motif bisnis dan manusia bermental curang, apa saja
dipalsukan. Demikian juga vaksin, tak luput dari pemalsuan. Sikapi saja
dengan hati-hati dan tenang tanpa khawatir berlebihan.