Loading...

Kesuburan Pria dan Wanita

Kesuburan Pria dan Wanita

Bagi sebagian pasangan suami dan istri, kehamilan bisa terjadi dengan mudah. Sementara itu, sebagiannya lagi perlu membutuhkan waktu, usaha, dan kesabaran demi berhasil hamil. Keberhasilan kehamilan sangat berhubungan erat dengan tingkat kesuburan pria dan Wanita.

Menjaga kesuburan Wanita

  1.       Menghindari jenis makanan cepat saji, ikan tinggi merkuri, karbohidrat tinggi gula, makanan dan minuman kemasan, dan alcohol. 
  2.       Menjaga berat badan sehat. Menjaga berat badan yang sehat sangat penting karena fakta    yang ada, tubuh kurus atau gemuk punya tingkat ketidakseimbangan lemak yang akhirnya berpengaruh buruk pada produksi hormon seks.
  3.       Waktu yang tepat. Waktu yang tepat adalah selama hari-hari menjelang ovulasi dan pada hari ovulasi.
  4.       Posisi yang tepat. Bercinta sambil berdiri, duduk atau posisi wanita di atas diduga memiliki kemungkinan sperma dapat keluar dari tubuh. Cara yang baik adalah sperma harus masuk sedekat mungkin ke leher rahim. Jadi, posisi yang paling tepat adalah salah satu yang memungkinkan penetrasi lebih dalam seperti posisi misionaris (wanita di bawah, pria di atas).
  5.       Olahraga teratur. Olahraga ringan sampai sedang seperti berjalan, jogging, berenang, dan bersepeda dianggap sebagai olahraga yang baik untuk menyembuhkan ketidaksuburan.

Menjaga kesuburan pada Pria

  1. Jangan biarkan testis kepanasan. Suhu testis yang baik adalah 32-34 derajat Celsius (3-4 derajat lebih rendah dan suhu normal tubuh). Peningkatan suhu testis akan menghambat produksi sperma sehingga berpengaruh pada kesuburan. Kegiatan atau kondisi yang dapat meningkatkan suhu testis diantaranya:

    · Memangku laptop

    · Mandi atau berendam dengan air hangat

    · Terlalu lama duduk (posisi bekerja atau berkendara)

    · Memakai celana dalam ketat

    · Demam tinggi

    · Kondisi varikokel (pelebaran pembuluh darah di daerah skrotum/kantong penis)

  2.      Jaga Asupan nutrisi. Makanan yang baik untuk sperma mengandung karbohidrat kompleks, serat, zinc, dan vitamin. Sumber makanannya diantara ikan, daging merah, hati dan kuning telur.    
  3.      Mengkonsumsi Suplemen penambah kualitas sperma. Apabila kita berkonsultasi ke dokter, besar kemungkinan dokter akan meresepkan suplemen yang mengandung hCG, FSH, asam folat, zinc, Co-enzyme Q10, L-asetil kartinin, dan suplemen lain yang berfungsi untuk memperbaiki sperma.
  4.      Rutin Berolahraga. 
  5.      Mengurangi kebiasaan merokok, stress berlebih, dan mengkonsumsi alkohol  dan kafein      
  6.      Cukup tidur.

Kapan sebaiknya melakukan konsultasi kesuburan?

  1.      Usia di bawah 38 thn
  2.      Apabila setelah 1 tahun menikah masih belum diberikan keturunan
  3.      Berencana melakukan program hamil
  4.      Terdapat masalah berat badan
  5.      Memiliki masalah Kesehatan organ reproduksi (mens tidak teratur, nyeri saat mens, dll)
  6.      Keguguran berulang

Basic Fertility Screening

Pemeriksaan dasar untuk menganalisis kesuburan pada Wanita dan Pria untuk melihat dan mengantisipasi jika terdapat masalah kesuburan sehingga dapat diobati dengan cara yang tepat sebelum memulai program hamil.

 

Tes kesuburan untuk pria

  1.      Analisis sperma, Pemeriksaan  untuk menentukan kualitas dan kuantitas spermazoa dari seorang oria sehingga bisa menentukan Tindakan apa yang tepat untuk dilakukan kepada pasien. Karena sekitar 35% factor infertilitas pada pasangan disebabkan oleh factor sperma.
  2.      Ultrasonografi (USG), untuk memantau kondisi organ reproduksi pria dan mendeteksi apakah terdapat kelainan pada organ tersebut.
  3.      Pemeriksaan hormon, untuk menentukan tingkat hormon seks atau hormon yang berperan penting dalam menghasilkan sperma, misalnya testoteron.
  4.      Biopsi testis, untuk memeriksa bila ada masalah pada proses produksi sperma, misalnya tumor atau kanker pada testis.
  5.      Pemeriksaan genetik, untuk menentukan apakah terdapat kelainan genetik yang menyebabkan kemandulan.

Tes kesuburan untuk wanita

  1.      Tes ovulasi, untuk mengukur kadar hormon guna menentukan apakah wanita sedang berovulasi serta dapat menghasilkan sel telur secara teratur.
  2.      Pemeriksaan cadangan sel telur pada ovarium, untuk mengetahui kualitas dan jumlah sel telur yang tersedia untuk ovulasi.
  3.      Tes pencitraan, seperti USG  tranvaginal.  Salah satu metode pemeriksaan medis ini diperlukan untuk melihat apakah ada kelainan yang dapat mengganggu proses kehamilan seperti kelainan anatomi bawaan lahir, keberadaan mioma  atau polip. Dalam pemeriksaan ini juga dapat melihat kondisi Rahim dan indung telur, melihat ukuran organ ovarium dan melihat jumlah sel telur yang dimiliki.
  4.      Histeroskopi, untuk mendeteksi kelainan pada rahim dan leher rahim atau serviks.
  5.      Tes hormon, untuk menentukan apakah terdapat kelainan hormon yang bisa menyebabkan masalah kesuburan pada wanita.

 

Referensi

  •     National Health Service UK (2020). Health A to Z. Infertility.
  •     Mayo Clinic (2019). Disease & Conditions. Infertility.
  •     MedicineNet (2020). Infertility.
  •     Gurevich, R. Verywell Family (2020). Fertility Tests for Men and Women..
  •     WebMD (2019). Fertility Tests for Women.

admin
hits 0