Loading...

Tanda – tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

     Gejala sakit pada bayi baru lahir sulit diketahui. Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan cepat mendapat pertolongan sehingga dapat mencegah kematian.

Berikut tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir :


1. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semuanya

2. Kejang (mata mendelik, tangan bergerak seperti menari, menangis melengkung, tiba-tiba badan kaku, mulut mencucu)

3. Sesak nafas

4. Bayi menangis atau merintih terus

5. Tali pusat kemerahan sampai dinding perut berbau atau bernanah

6. Demam ( panas seluruh tubuh >37,5 atau dingin seluruh tubuh <36,5 )

7. Tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat

8. Diare

9. Muntah – muntah

10. Kulit dan mata bayi kuning

11. Lemah

12. Dingin

 

 Apa sih yang harus dilakukan jika ada tanda-tanda tersebut?

 

1.  Jika bayi tidak mau menyusui. Bisa terjadi banyak faktor yaitu :

·         ibu memiliki puting datar Untuk mengatasinya, bisa dicoba menggunakan pompa ASI. Pompa Asi akan membantu mengangkat puting sebelum menyusui. Dengan begitu, diharapkan bayi akan lebih mudah dan mau untuk menyusu.

·         Posisi menyusui yang salah dapat membuat bayi merasa tidak nyaman, Untuk mengatasi hal ini, dianjurkan untuk selalu melakukan posisi menyusui yang benar seperti memastikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya agar memudahkannya untuk menelan ASI.

 

 2. Langkah Jika terjadi bayi kejang, sebagai berikut :

Saat melihat Si Kecil mengalami kejang demam, Bunda dianjurkan untuk tidak panik, diharapkan tetap tenang, agar mampu memberikannya pertolongan pertama dengan baik :

Letakkan anak di tempat yang datar.

Tempat tersebut sebaiknya luas dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat kejang.

Posisikan anak tidur menyamping, untuk mencegahnya tersedak saat kejang.

Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.

Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.

Jangan memasukkan benda apa pun ke mulutnya, termasuk minuman atau obat-obatan.

Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar anak merasa lebih nyaman.

Catat berapa lama anak mengalami kejang.

Amati kondisinya saat kejang, terutama bila dia kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Ini menandakan bahwa ia kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.

Jika memungkinkan, rekam kejadian saat anak sedang kejang, sehingga dokter bisa mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami anak.

Perlu diperhatikan lagi jika bayi mengalami kejang sebagai berikut:

Kejang selama lebih dari 5 menit.

Kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya.

Kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan.

Kejang berulang dalam waktu 24 jam.

Sebagian besar kejang demam pada anak tidaklah berbahaya dan bukan merupakan tanda adanya epilepsi atau kerusakan otak. Kejang demam juga tidak menyebabkan anak mengalami penurunan kemampuan belajar atau gangguan mental.

* Sesak Nafas

             Umumnya napas berbunyi pada bayi terjadi akibat adanya penumpukan lendir di saluran pernapasan. Kondisi ini memang umum terjadi, terutama pada bayi baru lahir, karena saluran pernapasannya belum berkembang sempurna. Namun seiring bertambahnya usia pada bayi, keluhan tersebut akan menghilang dengan sendirinya.

Penanganan Awal Napas Berbunyi dan Sesak Napas pada si bayi, seperti berikut :

1.      Bimbing Si Kecil untuk bernapas dengan mulutnya

2.      Posisikan Si Kecil duduk dengan sedikit membungkuk

3.      Longgarkan pakaian

4.      Oleskan balsam dengan bahan dasar eucalyptus dan ekstrak chamomile.

Napas berbunyi dan sesak napas pada bayi tidak boleh dianggap sepele. Ibu perlu mengetahui penyebab dan gejalanya untuk mengenali kondisi yang berbahaya. Bila bayi mengalami sesak napas, lakukan langkah penanganan awal di atas dan segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

* Bayi menangis merintih

Bayi terlihat tenang saat sedang tidur, tetapi karena suatu sebab, bayi bisa menangis dengan nyaringnya. Bagi para ibu jangan khawatir, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi menangis. Menenangkan atau mengatasi bayi menangis adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan bayimu. Dengan begitu, kamu akan berusaha mencari tahu lingkungan seperti apa yang membuatnya lebih nyaman dan tenang.

Cara bayi berkomunikasi atau menyampaikan sesuatu adalah dengan menangis entah itu merasa tidak nyaman atau merasa lapar dan haus. Berikut cara ampuh mengatasi bayi menangis:

1.  Bedong
bayi dengan kain khusus.


2.  mengubah posisi tidur bayi seperti waktu di dalam rahim yaitu posisi telungkup atau meringkuk


3.  Membisikkan suara “sshhh” dapat menenangkan bayi terutama bayi baru lahir karena mirip dengan desingan yang melingkupi dirinya selama di dalam rahim.


4.   buat gerakan mengayun untuk menenangkan bayi menangis


5.  Mengisa
p  dot atau jari adalah relaksasi yang baik untuk bayi.


6.Sentuhan Lembut di pipi, punggung, kaki, atau perut bayi. Atau bisa juga dengan memberikan pijatan lembut pada bayi.


7.  Nyanyikan lagu bertempo lambat dengan suara tenang dan pelan.


8.  Mandi


9.  Tetap Tenang Jangan Panik


* Tali pusat kemerahan , bernanah dan berbau

Tali pusat akan puput atau lepas umumnya dalam satu minggu kedepan, namun pada beberapa kasus dapat lebih lambat hingga 10-14 hari setelah bayi lahir. Tali pusat akan mengering dengan sendirinya dan terlepas dari tubuh bayi. Usahakan tali pusat tetap kering, jaga agar tidak basah dan lembab karena kondisi lembab memicu pertumbuhan kuman yang menyebabkan infeksi (umumnya timbul pada kebersihan yang tidak terjaga baik). Infeksi tali pusar harus segera diobati sebab bagian ini memiliki akses langsung dengan aliran darah. Infeksi ringan pun jika mendera tali pusar bisa berubah menjadi sesuatu yang serius. Jika infeksi memasuki aliran darah dan menyebar, maka sepsis bisa terjadi dan hal itu mengancam jiwa bayi.

 

Cara perawatan tali pusat yang dapat dilakukan di rumah smenetara ini:

Dibersihkan dengan kasa kering steril yang dibasahi oleh alkohol atau air matang yang bersih, dimulai dari bagian pangkal tali pust sampai ke bagian ujung. Kemudian setelah itu dikeringkan lalu tali pusat di balut dengan menggunakan kain kasa kering.

Jangan membersihkan tali pusat dengan salep, obat merah atau jenis obat apapun tanpa anjuran dari dokter.

Usahakan popok atau celana bayi tidak mengenai daerah tali pusat agar tidak terjadi iritasi.

Jangan menutup tali pusat dengan gurita bayi atau plester yang hanya dapat menimbulkan  iritasi.

Saat memandikan bayi dirumah, usahakan tali pusat tidak basah.

Minyak, bedak, atau jamu-jamuan tidak perlu diberikan pada tali pusat karena akan membuat basah dan lembab.


* Demam pada bayi

Suhu tubuh bayi yang normal berkisar antara 36°C hingga 37,8°C. Sedangkan dikatakan demam jika suhunya mencapai 38 °C atau lebih tinggi. Ketika ibu merasakan tubuh atau dahi si Kecil terasa hangat, perlu dipastikan dengan termometer, ya, karena mengukur suhu hanya dengan punggung tangan akan sangat subyektif. Di bagian tubuh mana sebaiknya mengukur suhu tubuh si Kecil? Ibu bisa menggunakan termometer di ketiak, rektum (dubur), mulut, atau belakang telinga si Kecil. Namun, karena alasan kenyamanan dan kepraktisan, ibu cukup mengukur suhu tubuh bayi di area lainnya, misalnya mulut atau ketiak, mana yang paling mudah dilakukan.



Cara mengatasi demam pada bayi

       Berikut ini adalah cara mengatasi demam pada bayi yang bisa ibu lakukan di rumah. 

1.      Kenakan Pakaian yang Nyaman, Tidak Terlalu Tebal

2.      Mandikan dan Kompres dengan Air Hangat

3.      Penuhi Kebutuhan Cairan

4.      Berikan Obat Penurun Panas yang Sesuai


Jika demam si Kecil tidak kunjung turun, Ibu perlu memberikannya obat penurun panas. Meskipun sebenarnya tujuan pemberian obat penurun panas adalah untuk membuat anak merasa nyaman dan mengurangi kecemasan  orang tua, bukan menurunkan suhu tubuh.

 

* Tinja bayi tidak normal (Berwarna pucat)

Pada anak bayi, karena asupannya masih bertekstur cair atau lumat, konsistensi fesesnya mungkin bisa berbeda. Namun, warna feses harusnya tetap normal. Feses putih pada bayi dan balita yang tidak kunjung mereda juga bisa menjadi pertanda kondisi serius. Berikut penyebab umum feses anak berwarna putih:

Terkadang obat bisa menyebabkan feses anak warna putih. Beberapa antibiotik untuk infeksi telinga bisa menyebabkan warna feses putih. Antacid yang digunakan untuk mengobati refluks pada bayi juga bisa menyebabkan feses anak berwarna putih. 

Feses anak berwarna putih disertai bercak merah bisa menjadi pertanda konstipasi.

Kekurangan zat besi juga bisa menyebabkan feses berwarna putih.

Pada kasus yang lebih ekstrem, feses putih bisa disebabkan oleh penyumbatan hati. Jika tidak diobati, bisa menyebabkan sirosis. 

Jika si Kecil memiliki feses berwarna putih dan disertai gejala-gejala di atas, sebaiknya Mums segera memeriksakannya ke dokter.



* DIARE 

Cara mengatasi diare pada bayi dan anak, ada beberapa cara mengatasi diare pada bayi dan anak yang bisa dilakukan orangtua, antara lain:

1.      Jika anak masih menyusu, berikan air susu ibu (ASI) sesering mungkin

2.      Segera berikan setengah sampai segelas cairan larutan oralit setiap anak buah air besar. Jika tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur bening, atau air tajin

3.      Berikan zinc setiap hari selama 10 hari berturut-turut. Dosis untuk anak di bawah enam bulan yakni 1/2 tablet sebanyak 1 kali sehari. Dosis untuk anak 6 bulan sampai 5 tahun yakni 1 tablet sebanyak 1 kali sehari

4.      Tetap berikan makanan pendamping ASI (MPASI) atau makanan anak seperti biasa

5.      Jangan berikan obat diare pada bayi atau anak, kecuali atas rekomendasi dokter spesialis anak atau petugas kesehatan puskesmas yang menangani

Setelah diberikan pertolongan pertama diare pada bayi dan anak di atas, biasanya diare tidak berlangsung lama dan bisa sembuh sendiri. Namun, terkadang masalah kesehatan ini bisa berbahaya apabila si kecil sampai dehidrasi.


* Muntah

Mengapa Bayi Muntah?

Walaupun tidak diinginkan untuk terjadi, kondisi bayi muntah memang merupakan suatu hal yang tidak dapat terhindarkan. Adapun bayi akan muntah jika disebabkan oleh berbagai hal berikut ini:

Gumoh atau muntah setelah minum susu pada awal-awal kehidupan

Refluks lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD

Intoleransi susu atau produk turunan susu

Gasteroenteritis (infeksi atau pada saluran pencernaan, yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri)

Keracunan makanan 

Bagimana Cara Mengatasi Bayi Muntah ?

1. Memberi Sedikit Cairan

2. Menambah Jumlah Cairan

3. Tidak Memberi Produk Susu atau Makanan Padat

4. Minum Obat Jika Diperlukan

5. Kenali Tanda Dehidrasi

6. Bawa Berobat Jika Muntah Tak Kunjung Reda

 

* Bayi Kuning

Bayi kuning atau penyakit kuning merupakan kondisi yang umum dialami bayi baru lahir. Meski umumnya tidak berbahaya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila bayi menunjukkan tanda-tanda penyakit kuning. Dengan begitu, dapat segera dilakukan penanganan yang tepat.

Penyebab Bayi Kuning

Bayi kuning terjadi karena adanya penumpukan bilirubin pada darah bayi. Bilirubin sendiri merupakan zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami. Kondisi ini sering menyerang bayi baru lahir, karena fungsi hatinya belum berfungsi secara maksimal.

Sebenarnya, bayi telah memiliki bilirubin sejak ia berada dalam kandungan yang dihasilkan oleh plasenta. Setelah lahir, bilirubin dari aliran darah bayi akan melalui proses penyaringan oleh hati dan dilepaskan ke saluran usus.

Namun, karena organ hati bayi belum berkembang dengan sempurna, sedangkan bilirubin yang dihasilkan lebih banyak, proses pembuangan bilirubin pun menjadi terhambat.

Cara Mengatasi Bayi Kuning

Penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya tidak memerlukan perawatan khusus karena dapat hilang dalam 10–14 hari. Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kadar bilirubin tinggi dalam darah bayi, diperlukan penanganan khusus dari dokter.

Berikut ini adalah penanganan utama terhadap bayi yang memiliki kadar bilirubin tinggi:

Fototerapi, untuk mengubah bilirubin menjadi bentuk yang mudah diurai oleh hati dengan menggunakan cahaya khusus

Exchange transfusion (transfusi tukar), yaitu proses pengeluaran darah bayi menggunakan kateter yang ditempatkan di pembuluh darah dan diganti dengan darah dari donor yang cocok

Anda bisa mencegah kenaikan bilirubin yang dapat menyebabkan bayi kuning dengan memberinya asupan makanan yang cukup. Bayi yang mengonsumsi ASI harus menyusu 8–12 kali dalam sehari selama beberapa hari pertama kehidupannya.

Pada bayi yang mengonsumsi susu formula, Anda harus memberikan 30–60 ml susu setiap 2–3 jam selama minggu pertama setelah dilahirkan untuk mencegah kenaikan kadar bilirubin dalam darah bayi.

Asupan makanan yang cukup juga mampu mengatasi kelebihan bilirubin dalam darah bayi, yang nantinya akan dikeluarkan melalui tinja.

Jika Si Kecil mengalami bayi kuning, Anda harus memeriksakan kondisinya secara berkala, terutama di bagian putih bola mata dan kulit. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali sehari untuk melihat apakah kondisinya sudah kembali normal atau justru bertambah parah.

Apabila kondisi bayi kuning tidak membaik setelah 14 hari, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Perawatan yang cepat dan tepat akan menurunkan risiko bayi yang sakit kuning mengalami kerusakan otak permanen.

 

 

Referensi

 

BUKU KIA. KEMENKES RI, 2020

https://www.alodokter.com/bayi-menolak-untuk-menyusu-ini-penyebab-dan-cara-mengatasinya

https://www.alodokter.com/pertolongan-pertama-saat-melihat-si-kecil-kejang-demam

https://rsuppersahabatan.co.id/artikel/read/tanda--bahaya-umum-pada-bayi-baru-lahir-

https://www.alodokter.com/tips-meringankan-napas-berbunyi-dan-sesak-napas-pada-anak

https://hellosehat.com/pernapasan/asma/cara-mengobati-sesak-nafas-pada-anak/

https://bebeclub.co.id/artikel/detail/ibu-perlu-tahu/cara-mengatasi-demam-pada-bayi

https://www.guesehat.com/penyebab-feses-anak-berwarna-putih        

https://health.kompas.com/read/2021/08/07/090200068/5-cara-mengatasi-diare-pada-bayi-dan-anak

https://aido.id/health-articles/bunda-jangan-panik-lakukan-cara-mengatasi-bayi-muntah-berikut-ini/detail

https://www.alodokter.com/bayi-kuning-apakah-kondisi-ini-berbahaya-bagi-si-kecil

https://www.nutriclub.co.id/article-bayi/kesehatan/informasi/mengatasi-kuning-pada-si-kecil

                                

Deva
hits 0