Bahaya merokok sejatinya telah diketahui banyak orang dan menjadi salah satu pengetahuan umum yang selalu digaungkan. Trend berhenti merokok, adanya layanan berhenti merokok juga telah tersebar di Indonesia.
Sebagian dari masyarakat yang percaya akan bahaya rokok mulai berhenti, sebagian lagi yang merasakan dampak dari bahaya rokok tersebut pun "terpaksa" berhenti. Ada juga yang mencari alternatif lain untuk mengganti rokok konvensional dengan berbagai cara, salah satunya yang sedang menjadi primadona ialah Vape / Rokok Elektrik.
Bagaimana tidak? Kemasan yang eye-catching, bentuk yang efisien sehingga bisa dibawa kemana-mana, serta banyaknya pilihan rasa yang menarik membuat banyak orang menjadikan vape sebagai pilihan utama pengganti rokok konvensional. Belum lagi, trend penggunaan vape bagi sejumlah kaum muda membuat cap -gaul- yang melebihi pengguna rokok biasa serta berkembangnya 'vape art'.
Pada awal kemunculannya, gaung sebagai alternatif pengganti rokok sangat gencar. Namun, beberapa tahun belakangan ini muncul berbagai fakta terbaru, yang dibuktikan secara ilmiah, terhadap bahaya vape tersebut.
Kasus kematian pertama akibat vape telah terjadi, memang bukan di Indonesia, tetapi cukup menarik perhatian. Pasalnya, kasus tersebut terjadi pada usia yang cukup muda 30an tahun, bukan karena kanker, tapi apa yang disebut popcorn lung. Bagaimana vape bisa menimbulkan hal tersebut dan manifestasi yang begitu cepat? berikut merupakan kandungan berbahaya vape yang perlu diketahui:
1. Pewarna dan Perasa Kimia : menjadikan vape memiliki berbagai macam rasa dan warna yang menarik.
2. Nikotin : kadar nikotin seperti pada rokok konvensional, memberikan efek candu. Kadarnya pada vape bervariasi dapat lebih rendah ataupun sama dengan rokok konvensional.
3. Propilen Glikol (Volatile Organic Compound): Zat ini biasanya terbentuk pada kabut yang terdapat pada hasil panggang. Jumlah kandungan Propilen Glikol pada vape ternyata melebihi nilai ambang batas zat yang diperbolehkan pada tubuh manusia. Dapat terjadi iritasi mata, hidung, tenggorokan, paru. Juga dapat menimbulkan sakit kepala, mual, muntah, gangguan saraf, dan lainnya.
4. Logam : logam yang terdapat pada vape dapat menyebabkan kerusakan paru. Logam yang terhirup masuk ke dalam paru dapst mengendap dan mengakibatkan berbagai hal, mulai dari iritasi paru hingga kanker.
5. Karbonil: jenis karbonil yang terdapat dalam vape ialah formaldehid. Formaldehid atau biasa dikenal dalamdbentuk cair yaitu formalin dapat menyebabkan kanker.
Kelima kandungan di atas merupakan kandungan utama yang saat ini telah ditemukam dalam vape. Belum lagi kandungan-kandungan lain dalam jumlah kecil yang berdampak besar namun belum diketahui.
Jadi, apakah vape pilihan tepat pengganti rokok? apakah kita akan menjadi salah satu orang yang menjadi korban bahaya vape?
Stop Vaping Sekarang Juga!